Singapura Siap Perang Lawan Corona
daftarnegaramiskin.com Pada kesempatan kali ini kami akan memberikan beberapa artikel yang berkaitan tentang pembahasan mengenai Singapura Siap Perang Lawan Corona. Berikut ini akan kami berikan beberapa ulasan dan pembahasan yang berkaitan mengenai Singapura Siap Perang Lawan Corona
Dalam menangani Virus Corona COVID-19 di Singapura, Dubes Singapura untuk Indonesia, Anil Kumar Nayar mengatakan dengan cara transparansi terhadap informasi terkait virus itu. Menurutnya, hal tersebut dapat membantu Singapura juga orang-orang di luar negara mereka untuk mencegah dan menghindari dampak yang dapat muncul dari wabah.
Dubes Anil Kumar Nayar juga menegaskan pentingnya kerja sama internasional terutama antar negara tetangga.
“Tidak ada negara yang bisa menghadapi tantangan ini sendirian, jadi saya tegaskan akan pentingnya kerja sama internasional terutama di antar negara seperti Singapura dan Indonesia, dan negara-negara lainnya, kita harus bekerja sama secara dekat, saling berbagi informasi dan memberikan praktik terbaik kita”, katanya, di sesi diskusi Diplomatic Forum “Global Community Cooperation in Facing Epidemic” di Gedung RRI Jakarta, Rabu (19/2/2020).
Kepala Biro Kerja Sama Luar Negeri Kementerian Kesehatan Indonesia, Acep Somantri, saat sesi wawancara mengatakan bahwa Indonesia telah mempunyai kesiapan yang cukup baik dalam sistem laboratorium.
“Kita mempunyai kesiapan yang sangat baik, dan bahkan di support oleh enam laboratorium regional, seperti Makasar, Surabaya, dan beberapa wilayah lainnya. Kita terus meningkatkan kapasitas untuk diagnosa yang kita lakukan. Dari sisi laboratorium kita sudah mendapatkan sertifikasi dari WHO, artinya secara internasional itu sudah di recognize, peralatan diagnostic kita juga sudah menggunakan yang terbaru, baik dari WHO maupun juga dari beberapa negara yang membantu kita, dan tenaga ahlinya juga merupakan tenaga expert yang berpengalaman, jadi sebetulnya kita mempunyai credibility yang kuat”, kata Acep Somantri.
Koordinator Fungsi Penerangan Sosial dan Budaya (Pensosbud) KBRI Beijing, Arianto Surojo, mengatakan bahwa aktivitas pantauan atau monitor juga perlindungan terhadap WNI di China di tengah wabah Virus Corona merupakan prioritas KBRI Beijing, termasuk komunikasi yang dilaporkan masih berjalan dengan baik, dengan adanya layanan komunikasi “Hotline” yang dapat membantu mereka menghubungi Kedubes RI.
“Jadi kita juga selalu membangun komunikasi, kita mempunyai saluran Hotline 24 jam untuk menghubungi masing – masing di wilayah kerja, jadi kita punya Hotline di Beijing, Shanghai, dan Guangzhou untuk dihubungi 24 jam oleh WNI saat mereka membutuhkan bantuan atau advice”, ujar Arianto Surojo.
Voice of Indonesia mengadakan acara “Diplomatic Forum” yang bertemakan “Global Community Cooperation in Facing Epidemic” pada Rabu, 19 Februari.
Diselenggarakan di Gedung Radio Republik Indonesia (RRI) di Jakarta, acara diskusi “Diplomatic Forum” ini diramaikan oleh para tamu pembicara diantaranya Duta Besar Singapura untuk Indonesia, Anil Kumar Nayar, Kepala Biro Kerja Sama Luar Negeri Kementrian Kesehatan Indonesia, Acep Somantri, dan Koordinator Fungsi Penerangan Sosial dan Budaya (Pensosbud) KBRI Beijing, Arianto Surojo, yang membahas upaya Indonesia dan Singapura juga Kedutaan Besar Indonesia di China, dalam menangani Virus Corona COVID-19 di negara mereka.
Acara talkshow ini juga membahas cara penanganan ekonomi, perlindungan warga, perjalanan dan turisme internasional yang ikut mendapatkan dampak karena adanya wabah Virus Corona COVID-19. Organisasi Kesehatan Dunia mengapresiasi segala upaya yang dilakukan oleh pihak Singapura dalam menangani wabah Virus Corona yang kini juga ikut menguasai negara tersebut.
“Kami sangat terkesan dengan upaya yang mereka lakukan untuk menemukan setiap kasus, menindaklanjuti dengan kontak dan menghentikan transmisi,” kata Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus pada konferensi pers, Selasa 18 Februari 2020.
Kepala WHO mengatakan dia telah berbicara dengan Menteri Kesehatan Gan Kim Yong tentang tanggapan Singapura terhadap wabah COVID-19, seperti dikutip dari Channel News Asia, Rabu (19/2/2020). “Singapura tidak meninggalkan kebutuhan bisnis yang terlewat, menguji setiap kasus penyakit seperti influenza dan pneumonia,” tambah Dr Tedros.
“Sejauh ini mereka belum menemukan bukti penularan dari masyarakat.”
Pada Selasa malam, Singapura mengumumkan bahwa lima pasien COVID-19 dipulangkan setelah pemulihan, sehingga total pasien yang dipulangkan menjadi 29.
Sebanyak 81 orang di Singapura telah terinfeksi Virus Corona pada Selasa malam.Sebelumnya pada hari Senin, Departemen Kesehatan (MOH) mengumumkan Stay-Home Notice baru untuk penduduk Singapura dan pemegang izin jangka panjang bagi mereka yang memiliki sejarah perjalanan baru-baru ini ke daratan China di luar provinsi Hubei.
Wisatawan seperti itu akan diminta untuk tinggal di rumah setiap saat selama periode cuti 14 hari mereka. Ini lebih ketat daripada ukuran Cuti Kehadiran, yang memungkinkan mereka meninggalkan rumah mereka sebentar, misalnya untuk makan atau membeli perlengkapan rumah tangga.
Singapura pada 7 Februari mengangkat Kondisi Sistem Penanggulangan Wabah Penyakit (DORSCON) ke Orange, mendorong adanya tindakan pencegahan tambahan.
Kabar gembira datang dari Singapura, seorang Asisten Rumah Tangga (ART) yang tertular Virus Corona (COVID-19) dinyatakan sudah pulih. Dengan ini jumlah WNI yang kena Virus Corona berkurang menjadi tinggal tiga orang.
Baca juga : Musisi Di London Operasi Sambil Biolaan
WNI itu adaah seorang wanita yang tertular Virus Corona COVID-19 dari majikannya.”Pada tanggal 18 Februari 2020, Kementerian Kesehatan Singapura menyampaikan bahwa WNI yang dinyatakan sebagai kasus ke-21 positif COVID-19 di Singapura dari cluster Yong Thai Hang medical shop pada tanggal 4 Februari 2020, telah dinyatakan sembuh dan negatif COVID-19 serta telah dipulangkan dari rumah sakit,” ujar KBRI Singapura dalam pernyataan resmi, Rabu (19/2/2020).
Yong Thai Hang adalah tempat jual-beli obat-obatan yang notabene populer di kalangan turis China di Singapura.
Pihak KBRI Singapura sejauh ini tak mengungkap identitas WNI tersebut, karena hukum Singapura mengharuskan menjaga identitas seseorang. Meski demikian, kondisi WNI itu terpantau baik.
“Identitas WNI tersebut tidak dapat disampaikan ke publik, namun dapat dipastikan bahwa saat ini yang bersangkutan dinyatakan baik,” jelas KBRI Singapura.
Total pasien Virus Corona di Singapura per Rabu siang mencapai 81 orang. Sementara, ada tiga WNI yang tertular virus itu di atas kapal Diamond Princess di perairan Yokohama, Jepang.Jumlah pasien terinfeksi Virus Corona COVID-19 di Singapura mencapai 77 orang. Perekonomian negara tetangga itu juga terdampak persebaran virus.
Kementerian Perdagangan dan Perindustrian Singapura memprediksi pertumbuhan ekonomi negara mereka ada di rentang -0,5 persen dan 1,5 persen. Sektor yang ikut terdampak adalah manufaktur, turisme, dan transportasi.Dilansir CNBC, Selasa (18/2/2020), pemerintah Singapura mencoba meringankan beban akibat virus Corona dengan menyiapkan 5,6 miliar Singapura atau Rp 55 triliun untuk membantu sektor bisnis dan rumah tangga.Langkah yang diambil di antaranya menekan angka PHK, upah, dan pajak korporat. Lima sektor utama yang menjadi prioritas adalah turisme, penerbangan, ritel, makanan, dan layanan transportasi.Pada pemaparan anggaran tahun keuangan 2020-2021, Wakil Perdana Menteri dan Menteri Keuangan Heng Swee Keat berkata wabah virus Corona pasti berdampak ke ekonomi Singapura.
Kementerian Keuangan Singapura menjadi yang terdepan melawan virus Corona dan juga dapat anggaran tambahan. Total untuk kementerian ini sebesar 800 juta dolar Singapura atau Rp 7,8 triliun.Ketika wabah SARS terjadi, Singapura juga terdampak berat. Wabah virus Corona sudah lebih parah dari SARS.”Ini sudah lebih daripada SARS,” ujar PM Lee Hisen Loong. Meski demikian, ia enggan berkata tentang adanya resesi.”Saya tidak bisa bilang apakah akan ada resesi atau tidak. Mungkin saja, tetapi ekonomi kita jelas akan terdampak,” ucapnya pada pekan lalu.Tahun lalu, perekonomian Singapura hanya tumbuh 0,7 persen. Angka itu adalah yang paling rendah sejak 2009.”Penyebaran wabah belakangan ini telah menambah garam pada luka,” ujar ekonom DBS Singapura.…