Dampak Ledakan Penduduk Negara Berkembang
Dampak Ledakan Penduduk Negara Berkembang – Ledakan penduduk dapat terjadi karena adanya pertumbuhan penduduk yang sangat cepat. Ledakan penduduk merupakan suatu pertambahan penduduk di suatu wilayah yang secara eksplosif. Ledakan populasi penduduk menjadi faktor penghambat pembangunan ekonomi. Di negara-negara terbelakang, komposisi penduduk ditentukan untuk meningkatkan pembentukan modal. Karena angka kelahiran yang lebih tinggi dan harapan hidup yang rendah menyebabkan persentase tanggungan menjadi sangat tinggi.
Hampir 40 sampai 50 persen penduduk berada pada kelompok usia tidak produktif yang hanya mengkonsumsi dan tidak menghasilkan apapun. Ketika tingkat kesuburan menurun selama periode waktu yang berkelanjutan, maka peluang sebuah negara untuk meningkatkan tingkat tabungan dan investasi semakin besar.
Momen ini disebut dengan dividen demografis, yang kemudian menciptakan pertimbangan-pertimbangan ulang tentang pentingnya mengurangi kesuburan dalam mengejar pertumbuhan.
Dalam konteks negara berkembang terbelakang, pertumbuhan penduduk yang cepat mengurangi ketersediaan modal per kepala yang menurunkan produktivitas angkatan kerjanya. Akibatnya, pendapatan mereka berkurang dan kapasitas mereka untuk menabung juga berkurang yang pada gilirannya berdampak buruk pada pembentukan modal. Tingkat penduduk yang over-population membutuhkan lebih banyak investasi untuk memenuhi kebutuhan investasi demografis dan pada saat yang sama dapat mengurangi kapasitas seseorang untuk menabung. Dengan adanya hal ini, seluruh investasi diserap habis oleh investasi demografis tanpa ada yang tersisa untuk pembangunan ekonomi.
Baca Juga : G7 Janji Sumbang 1 Miliar Dosis Vaksin Covid
Populasi yang besar pun menyebabkan adanya masalah pengangguran, di mana sebagian besar orang datang ke tenaga kerja atau tempat-tempat yang tidak memungkinkan untuk menyediakan pekerjaan. Dari adanya masalah pengangguran ini, yang kemudian menciptakan permasalahan baru, yaitu kurangnya ketersediaan pangan. Meningkatnya populasi berarti lebih banyak mulut untuk diberi makan, yang pada gilirannya menciptakan tekanan pada stok makanan yang tersedia. Inilah alasannya, negara-negara terbelakang dengan populasi yang berkembang pesat pada umumnya dihadapkan pada masalah kekurangan pangan. Terlepas dari semua upaya mereka untuk meningkatkan produksi pertanian, mereka tidak dapat memberi makan populasi mereka yang terus bertambah.
Kelangkaan pangan mempengaruhi pembangunan ekonomi dalam dua hal. Pertama, pasokan pangan yang tidak memadai menyebabkan kekurangan gizi masyarakat yang menurunkan produktivitas mereka. Hal tersebut semakin mengurangi kapasitas produksi para pekerja. Kedua, kekurangan pangan memaksa untuk mengimpor biji-bijian pangan yang tidak perlu membebani sumber daya devisa mereka. Kelangkaan pangan ini yang kemudian membuat harga pangan meningkat sehingga seringkali hanya dapat dibeli oleh sebagian besar orang yang memiliki uang dari hasil bekerjanya.…