Thailand Gempar Aksi Teroris Di Mall

daftarnegaramiskin.com Pada kesempatan kali ini kami akan memberikan beberapa artikel yang berkaitan tentang pembahasan mengenai Thailand Gempar Aksi Teroris Di Mall.Berikut ini akan kami berikan beberapa ulasan dan pembahasan yang berkaitan mengenai Thailand Gempar Aksi Teroris Di Mall

Kejadian penembakan yang baru terjadi di Bangkok, Thailand pada Selasa 18 Februari 2020 ternyata merupakan aksi kekerasan yang sepenuhnya didasari oleh alasan pribadi. Lantaran, korban tewas yang ditembak ternyata merupakan mantan istri dari sang pelaku itu sendiri.Dilansir dari South China Morning Post, Rabu (19/2/2020), Kolonel kepolisian Bavornphob Sunthornraekha menegaskan insiden itu adalah “masalah pribadi” dan bukan pengulangan penembakan di Nakhon Ratchasima, kota timur laut.”Ini masalah terlalu cemburu,” katanya. “Ini bukan insiden susulan.”Polisi mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka tahu identitas tersangka dan berusaha untuk menangkapnya.

“Pria bersenjata itu memasuki klinik kecantikan di mal, tempat mantan istrinya bekerja dan melepaskan tembakan, membunuhnya dan melukai seorang pengamat,” kata Kolonel Polisi Krissana Pattanacharoen.Polisi mengidentifikasi wanita yang meninggal itu bernama Piyanut Chatthai, 28 tahun. Sedangkan wanita lainnya, Wilasinee Teepan, 29, juga terkena peluru, seperti dilaporkan oleh Bangkok Post.Mal berlantai sembilan, yang terkenal dengan sinema lantai atasnya, terus beroperasi dan hanya area tempat penembakan yang ditutup.Plaza terhubung ke stasiun skytrain Victory Monument, pusat transit yang penuh sesak dengan penumpang pada jam sibuk sore hari.Penembakan itu terjadi di sebuah klinik kecantikan bernama The Icon Clinic, yang berada di lantai empat mal.Polisi mengatakan tersangka utama adalah Danusorn Numcharoen.

Letnan Jenderal Pakapong Pongpetra, komisaris Biro Kepolisian Metropolitan, mengatakan pria bersenjata itu adalah mantan suami wanita yang terbunuh itu. Mereka telah memiliki hubungan selama satu dekade, memiliki seorang putra dan baru-baru ini berpisah.Tidak ada argumen antara keduanya sebelum pembunuhan, katanya. Pria bersenjata itu hanya bermaksud membunuh wanita itu di toko. Dia menembakkan tujuh butir amunisi dari pistol 11mm sebelum melarikan diri dari tempat kejadian dengan mengendarai sepeda motor, kata Letjen Pol Pakapong.

Penembakan di sebuah mal Bangkok berulang. Seorang pria bersenjata membunuh satu orang dan melukai seorang lainnya di sebuah pusat perbelanjaan di Bangkok pada Selasa 18 Februari 2020. Demikian menurut keterangan dari polisi lokal.”Penembakan di Century The Movie Plaza, dekat Victory Monument di ibu kota Thailand, adalah masalah pribadi dan pria bersenjata itu melarikan diri dari tempat kejadian,” kata polisi Thailand seperti dikutip dari Channel News Asia, Selasa (18/2/2020).”Satu orang tewas dan satu lagi cedera,” kata Kolonel Polisi Krissana Pattanacharoen.Dalam sebuah pernyataan, pihak kepolisian setempat mengatakan bahwa mereka sudah tahu identitas tersangka dan berusaha untuk menangkapnya.

“Pria bersenjata itu memasuki klinik kecantikan di mal, tempat mantan istrinya bekerja dan melepaskan tembakan, membunuhnya dan melukai seorang pengamat,” kata Kissana.Mal berlantai sembilan, yang terkenal dengan sinema lantai atasnya, terus beroperasi dan hanya area tempat penembakan yang ditutup.Plaza terhubung ke stasiun skytrain Victory Monument, pusat transit yang penuh sesak dengan penumpang pada jam sibuk sore hari.Penembakan itu terjadi di sebuah klinik kecantikan bernama The Icon Clinic, yang berada di lantai empat mal.Seorang wanita yang terluka dibawa ke Phyathai Nawamin Hospital, lapor kantor berita Workpoint.

Baca Juga : Singapura Siap Perang Lawan Corona

Sementara Thai Rath melaporkan bahwa saksi mendengar beberapa tembakan.Insiden pada hari Selasa ini terjadi 10 hari setelah seorang tentara menewaskan sedikitnya selusin orang di pusat perbelanjaan Terminal 21 di kota timur laut Nakhon Ratchasima. Dia sebelumnya membunuh komandannya, prajurit lain di markasnya dan beberapa orang di kuil Budha.Serangaan brutal dengan senjata dilaporkan terjadi selama 18 jam di Kota Korat pada Sabtu 8 Februari lalu, menewaskan sedikitnya 29 jiwa dan melukai 58 orang lainnya.Ratusan pembeli melarikan diri dan bersembunyi di dalam pusat perbelanjaan sebelum prajurit yang mengenakan pakaian militer itu dibunuh oleh petugas polisi pada hari Minggu pagi. Perdana menteri negara itu, Prayuth Chan-ocha, mengatakan tentara itu marah tentang sengketa tanah.

Meskipun banyak orang memiliki senjata di Thailand, pembunuhan massal jarang terjadi, dan amukan tentara yang kejam membuat ngeri bangsa itu. Laporan berita awal tentang tembakan hari Jumat, bertepatan dengan Hari Valentine, memicu kekhawatiran atas penembakan peniru.Sementara sebelumnya, Hari Valentine di Bangkok juga tercoreng akibat peristiwa penembakan. Setelah beberapa hari sebelumnya terjadi penembakan massal paling mematikan di Thailand.

Mengutip The New York Times, seorang pria bersenjata yang melepaskan tembakan beberapa ronde ke arah orang-orang di Bangkok itu ditangkap di hari yang sama saat penembakan, Jumat 14 Februari.Pelaku berhasil dibekuk setelah enam jam terkepung.Tidak ada cedera atau kematian dalam penembakan itu, yang dimulai pada Jumat dini hari. Pria itu, yang oleh polisi diidentifikasi oleh media lokal sebagai Ekkachai Charueksilp, mulai menembakkan tembakan dari rumahnya di atas toko peralatan olahraga di lingkungan pusat Bangkok.

Pria bersenjata itu melepaskan setidaknya 20 tembakan, yang mengarah pengepungan enam jam oleh polisi di jalan yang ditutup untuk umum. Pengepungan berakhir setelah petugas meminta bantuan dari kerabat penembak dan mengirim tim untuk menengahi pria bersenjata tersebut.”Pria bersenjata itu akhirnya menyerah dan ditanyai tentang motifnya,” kata Kolonel Krissana Pattanacharoen, juru bicara Kepolisian Kerajaan Thailand.

Singapura Siap Perang Lawan Corona

daftarnegaramiskin.com Pada kesempatan kali ini kami akan memberikan beberapa artikel yang berkaitan tentang pembahasan mengenai Singapura Siap Perang Lawan Corona. Berikut ini akan kami berikan beberapa ulasan dan pembahasan yang berkaitan mengenai Singapura Siap Perang Lawan Corona

Dalam menangani Virus Corona COVID-19 di Singapura, Dubes Singapura untuk Indonesia, Anil Kumar Nayar mengatakan dengan cara transparansi terhadap informasi terkait virus itu. Menurutnya, hal tersebut dapat membantu Singapura juga orang-orang di luar negara mereka untuk mencegah dan menghindari dampak yang dapat muncul dari wabah.

Dubes Anil Kumar Nayar juga menegaskan pentingnya kerja sama internasional terutama antar negara tetangga.

“Tidak ada negara yang bisa menghadapi tantangan ini sendirian, jadi saya tegaskan akan pentingnya kerja sama internasional terutama di antar negara seperti Singapura dan Indonesia, dan negara-negara lainnya, kita harus bekerja sama secara dekat, saling berbagi informasi dan memberikan praktik terbaik kita”, katanya, di sesi diskusi Diplomatic Forum “Global Community Cooperation in Facing Epidemic” di Gedung RRI Jakarta, Rabu (19/2/2020).

Kepala Biro Kerja Sama Luar Negeri Kementerian Kesehatan Indonesia, Acep Somantri, saat sesi wawancara mengatakan bahwa Indonesia telah mempunyai kesiapan yang cukup baik dalam sistem laboratorium.

“Kita mempunyai kesiapan yang sangat baik, dan bahkan di support oleh enam laboratorium regional, seperti Makasar, Surabaya, dan beberapa wilayah lainnya. Kita terus meningkatkan kapasitas untuk diagnosa yang kita lakukan. Dari sisi laboratorium kita sudah mendapatkan sertifikasi dari WHO, artinya secara internasional itu sudah di recognize, peralatan diagnostic kita juga sudah menggunakan yang terbaru, baik dari WHO maupun juga dari beberapa negara yang membantu kita, dan tenaga ahlinya juga merupakan tenaga expert yang berpengalaman, jadi sebetulnya kita mempunyai credibility yang kuat”, kata Acep Somantri.

Koordinator Fungsi Penerangan Sosial dan Budaya (Pensosbud) KBRI Beijing, Arianto Surojo, mengatakan bahwa aktivitas pantauan atau monitor juga perlindungan terhadap WNI di China di tengah wabah Virus Corona merupakan prioritas KBRI Beijing, termasuk komunikasi yang dilaporkan masih berjalan dengan baik, dengan adanya layanan komunikasi “Hotline” yang dapat membantu mereka menghubungi Kedubes RI.

“Jadi kita juga selalu membangun komunikasi, kita mempunyai saluran Hotline 24 jam untuk menghubungi masing – masing di wilayah kerja, jadi kita punya Hotline di Beijing, Shanghai, dan Guangzhou untuk dihubungi 24 jam oleh WNI saat mereka membutuhkan bantuan atau advice”, ujar Arianto Surojo.

Voice of Indonesia mengadakan acara “Diplomatic Forum” yang bertemakan “Global Community Cooperation in Facing Epidemic” pada Rabu, 19 Februari.

Diselenggarakan di Gedung Radio Republik Indonesia (RRI) di Jakarta, acara diskusi “Diplomatic Forum” ini diramaikan oleh para tamu pembicara diantaranya Duta Besar Singapura untuk Indonesia, Anil Kumar Nayar, Kepala Biro Kerja Sama Luar Negeri Kementrian Kesehatan Indonesia, Acep Somantri, dan Koordinator Fungsi Penerangan Sosial dan Budaya (Pensosbud) KBRI Beijing, Arianto Surojo, yang membahas upaya Indonesia dan Singapura juga Kedutaan Besar Indonesia di China, dalam menangani Virus Corona COVID-19 di negara mereka.

Acara talkshow ini juga membahas cara penanganan ekonomi, perlindungan warga, perjalanan dan turisme internasional yang ikut mendapatkan dampak karena adanya wabah Virus Corona COVID-19. Organisasi Kesehatan Dunia mengapresiasi segala upaya yang dilakukan oleh pihak Singapura dalam menangani wabah Virus Corona yang kini juga ikut menguasai negara tersebut.

“Kami sangat terkesan dengan upaya yang mereka lakukan untuk menemukan setiap kasus, menindaklanjuti dengan kontak dan menghentikan transmisi,” kata Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus pada konferensi pers, Selasa 18 Februari 2020.

Kepala WHO mengatakan dia telah berbicara dengan Menteri Kesehatan Gan Kim Yong tentang tanggapan Singapura terhadap wabah COVID-19, seperti dikutip dari Channel News Asia, Rabu (19/2/2020). “Singapura tidak meninggalkan kebutuhan bisnis yang terlewat, menguji setiap kasus penyakit seperti influenza dan pneumonia,” tambah Dr Tedros.

“Sejauh ini mereka belum menemukan bukti penularan dari masyarakat.”

Pada Selasa malam, Singapura mengumumkan bahwa lima pasien COVID-19 dipulangkan setelah pemulihan, sehingga total pasien yang dipulangkan menjadi 29.

Sebanyak 81 orang di Singapura telah terinfeksi Virus Corona pada Selasa malam.Sebelumnya pada hari Senin, Departemen Kesehatan (MOH) mengumumkan Stay-Home Notice baru untuk penduduk Singapura dan pemegang izin jangka panjang bagi mereka yang memiliki sejarah perjalanan baru-baru ini ke daratan China di luar provinsi Hubei.

Wisatawan seperti itu akan diminta untuk tinggal di rumah setiap saat selama periode cuti 14 hari mereka. Ini lebih ketat daripada ukuran Cuti Kehadiran, yang memungkinkan mereka meninggalkan rumah mereka sebentar, misalnya untuk makan atau membeli perlengkapan rumah tangga.

Singapura pada 7 Februari mengangkat Kondisi Sistem Penanggulangan Wabah Penyakit (DORSCON) ke Orange, mendorong adanya tindakan pencegahan tambahan.

Kabar gembira datang dari Singapura, seorang Asisten Rumah Tangga (ART) yang tertular Virus Corona (COVID-19) dinyatakan sudah pulih. Dengan ini jumlah WNI yang kena Virus Corona berkurang menjadi tinggal tiga orang.

Baca juga : Musisi Di London Operasi Sambil Biolaan

WNI itu adaah seorang wanita yang tertular Virus Corona COVID-19 dari majikannya.”Pada tanggal 18 Februari 2020, Kementerian Kesehatan Singapura menyampaikan bahwa WNI yang dinyatakan sebagai kasus ke-21 positif COVID-19 di Singapura dari cluster Yong Thai Hang medical shop pada tanggal 4 Februari 2020, telah dinyatakan sembuh dan negatif COVID-19 serta telah dipulangkan dari rumah sakit,” ujar KBRI Singapura dalam pernyataan resmi, Rabu (19/2/2020).

Yong Thai Hang adalah tempat jual-beli obat-obatan yang notabene populer di kalangan turis China di Singapura.

Pihak KBRI Singapura sejauh ini tak mengungkap identitas WNI tersebut, karena hukum Singapura mengharuskan menjaga identitas seseorang. Meski demikian, kondisi WNI itu terpantau baik.

“Identitas WNI tersebut tidak dapat disampaikan ke publik, namun dapat dipastikan bahwa saat ini yang bersangkutan dinyatakan baik,” jelas KBRI Singapura.

Total pasien Virus Corona di Singapura per Rabu siang mencapai 81 orang. Sementara, ada tiga WNI yang tertular virus itu di atas kapal Diamond Princess di perairan Yokohama, Jepang.Jumlah pasien terinfeksi Virus Corona COVID-19 di Singapura mencapai 77 orang. Perekonomian negara tetangga itu juga terdampak persebaran virus.

Kementerian Perdagangan dan Perindustrian Singapura memprediksi pertumbuhan ekonomi negara mereka ada di rentang -0,5 persen dan 1,5 persen. Sektor yang ikut terdampak adalah manufaktur, turisme, dan transportasi.Dilansir CNBC, Selasa (18/2/2020), pemerintah Singapura mencoba meringankan beban akibat virus Corona dengan menyiapkan 5,6 miliar Singapura atau Rp 55 triliun untuk membantu sektor bisnis dan rumah tangga.Langkah yang diambil di antaranya menekan angka PHK, upah, dan pajak korporat. Lima sektor utama yang menjadi prioritas adalah turisme, penerbangan, ritel, makanan, dan layanan transportasi.Pada pemaparan anggaran tahun keuangan 2020-2021, Wakil Perdana Menteri dan Menteri Keuangan Heng Swee Keat berkata wabah virus Corona pasti berdampak ke ekonomi Singapura.

Kementerian Keuangan Singapura menjadi yang terdepan melawan virus Corona dan juga dapat anggaran tambahan. Total untuk kementerian ini sebesar 800 juta dolar Singapura atau Rp 7,8 triliun.Ketika wabah SARS terjadi, Singapura juga terdampak berat. Wabah virus Corona sudah lebih parah dari SARS.”Ini sudah lebih daripada SARS,” ujar PM Lee Hisen Loong. Meski demikian, ia enggan berkata tentang adanya resesi.”Saya tidak bisa bilang apakah akan ada resesi atau tidak. Mungkin saja, tetapi ekonomi kita jelas akan terdampak,” ucapnya pada pekan lalu.Tahun lalu, perekonomian Singapura hanya tumbuh 0,7 persen. Angka itu adalah yang paling rendah sejak 2009.”Penyebaran wabah belakangan ini telah menambah garam pada luka,” ujar ekonom DBS Singapura.

Musisi Di London Operasi Sambil Biolaan

daftarnegaramiskin.com Pada kesempatan kali ini kami akan memberikan beberapa artikel yang berkaitan tentang pembahasan mengenai Musisi Di London Operasi Sambil Biolaan. Berikut ini akan kami berikan beberapa ulasan dan pembahasan yang berkaitan mengenai Musisi Di London Operasi Sambil Biolaan

Dengan memainkan biola di tengah proses operasi tumor otak, seorang musisi yang berasal dari Inggris membuktikan bahwa musik klasik dapat merangsang pikiran dalam lebih dari satu cara.

Ahli bedah di Rumah Sakit King’s College di London berhasil mengangkat tumor otak dari seorang wanita yang memainkan biola selama proses operasi. Hal ini tentu tidak biasa dilakukan, karena pada umumnya pasien akan dibius total selama proses operasi berlangsung.Iringan dari irama biola itu dimainkan bukan dengan maksud untuk menenangkan para ahli bedah, melainkan tim bedah ingin memastikan bahwa bagian-bagian otak Turner yang bertanggung jawab atas gerakan halus tidak rusak selama prosedur yang rumit.

Melansir dari AP News, Kamis (20/2/2020), Dagmar Turner (53), memetakan otaknya sebelum operasi untuk mengidentifikasi area otak yang aktif saat ia memainkan biola dan bagian lain yang bertanggung jawab untuk mengendalikan bahasa dan gerakan.

Pihak rumah sakit mengatakan bahwa alasan dokter membangunkan Turner di tengah proses operasi, agar ia bisa bermain untuk memastikan ahli bedah tidak merusak area penting di otak yang mengendalikan gerakan tangan Dagmar.

Melalui video yang berdurasi 20 detik ini, dapat terlihat bagaimana Dagmar Turner dengan mengagumkan memainkan skala kompleks pada biolanya sementara ahli bedah memantau otaknya dalam kondisi terbuka.

Baca Juga : Kapal Pesiar Diamond Princess Dari Jepang

“Kami tahu betapa pentingnya biola bagi Dagmar, jadi sangat penting bagi kami untuk menjaga fungsinya di area otaknya yang rapuh yang memungkinkannya bermain,” kata ahli bedah saraf Profesor Keyoumars Ashkan.

Turner yang bermain di Orkestra Simfoni Isle of Wight dan berbagai kelompok paduan suara, meninggalkan rumah sakit tiga hari kemudian dan berharap dapat segera kembali untuk bermain orkestra. Mengingat keduanya sesama pecinta musik, Dagmar memberi pujian penuh atas upaya yang dilakukan Ashkan.

Para dokter berhasil menghilangkan lebih dari 90 persen tumor, termasuk semua area yang mencurigakan aktivitas agresif, sembari mempertahankan fungsi penuh di tangan kirinya.

Turner juga sempat memiliki kekhawatiran jika nantinya kehilangan kemampuan untuk bermain biola. “Pikiran tentang kehilangan kemampuan saya untuk bermain biola sangat memilukan, namun sebagai seorang musisi sendiri, Profesor Ashkan memahami kekhawatiran saya,” katanya.

Profesor Ashkan dan rekan tim di rumah sakit King telah berusaha keras untuk merencanakan operasi, mulai dari dari memetakan otak Dagmar hingga merencanakan posisi yang diperlukan saat bermain biola.

Kapal Pesiar Diamond Princess Dari Jepang

daftarnegaramiskin.com Pada kesempatan kali ini kami akan memberikan beberapa artikel yang berkaitan tentang pembahasan mengenai Kapal Pesiar Diamond Princess Dari jepang. Berikut ini akan kami berikan beberapa ulasan dan pembahasan yang berkaitan mengenai Kapal Pesiar Diamond Princess Dari jepang

Satu per satu penumpang mulai meninggalkan kapal pesiar Diamond Princess, yang telah dikarantina selama dua minggu akibat Virus Corona (COVID-19) sejak 3 Februari 2020. Selepas meninggalkan kapal, sejumlah di antaranya memuat pengalaman karantinanya di Twitter.Dalam unggahannya, mereka menyebutkan diberi formulir pemeriksaan kesehatan yang menanyakan tanda-tanda sakit kepala, demam, atau batuk.

Penumpang yang dinyatakan negatif Virus Corona dan tidak menunjukkan gejala penyakit apapun tetap menjalani pemeriksaan suhu tubuh sebelum meninggalkan kapal, seperti dikutip dari DW Indonesia, Rabu (19/2/2020).Setidaknya ada 542 orang yang terinfeksi COVID-19 dari total 3.711 penumpang di kapal pesiar tersebut. Angka ini menjadikan kapal Diamond Princess sebagai tempat infeksi terbesar yang terjadi di luar China. Beberapa pihak sebelumnya mengkritik dan mengatakan bahwa kapal itu adalah inkubator yang sempurna untuk penyebaran virus.Kantor berita Jepang, Kyodo News melaporkan bahwa sekitar 500 orang lanjut usia (lansia) akan diperbolehkan turun lebih dulu.Otoritas Jepang mengatakan proses penurunan penumpang bisa mencapai hingga tiga hari, karena mengevakuasi sekitar 2.000 ribu penumpang lainnya tidak mudah. Terlebih ketika ada satu penumpang yang sebelumnya meninggalkan kapal Diamond Princess dan dinyatakan terinfeksi Virus Corona di Hong Kong.

Tentara Jepang ikut membantu proses penurunan penumpang kapal, terutama bagi mereka yang sudah tua dan menggunakan kursi roda. Penumpang yang turun dari kapal langsung melanjutkan perjalanan menggunakan taksi atau bus.‘‘Saya agak khawatir jika saya diperbolehkan turun dari kapal, tapi secara fisik semakin lama semakin sulit,‘‘ ujar seorang pria berusia 77 tahun yang diperbolehkan turun kapal bersama istrinya, kepada Kyodo News.Keputusan untuk melakukan karantina di atas kapal pesiar Diamond Princess mendapat kritikan dari profesor di Jepang. Profesor Iwata Kentaro dari Universitas Kobe. Ia mengaku ngeri melihat kondisi di atas kapal.

Kondisi di Diamond Princess disebut menakutkan sebab pihak kapal tidak memiliki tenaga profesional untuk menahan lajunya persebaran Virus Corona (COVID-19). Hal itu Iwata lihat sendiri ketika berada di dalam Diamond Princess.Informasi pengakuan professor Jepang soal Kapal Diamond Princess ini menjadi yang paling populer di kanal GlobalArtikel berikut yang tak kalah menarik yaitu informasi terkait adanya potensi bertambahnya WNI yang positif Virus Corona di Kapal Pesiar Diamond Princess, di mana Jepang siap membantu evakuasi.Namun, Duta Besar Jepang untuk Indonesia Ishii Masafumi menjelaskan ada potensi bertambahnya jumlah kasus positif WNI yang kena Virus Corona di kapal Diamond Princess. Pasalnya, ada WNI yang masih diuji kesehatannya.Berita terakhir yang tak kalah pentingnya yaitu informasi mengenai 5 figur terkenal dunia yang meninggal akibat serangan jantung, selain Ashraf Sinclair, suami dari Bunga Citra Lestari yang meninggal pada 18 Februari 2020 karena serangan jantung.

Simak berikut ketiga artikel dalam Top 3 kanal Global Liputan6.com edisi Kamis (20/2/2020):
1. Pengakuan Professor Jepang Soal Kapal Diamond Princess: Di Sana Mengerikan
Keputusan untuk melakukan karantina di atas kapal pesiar Diamond Princess mendapat kritikan dari profesor di Jepang. Profesor Iwata Kentaro dari Universitas Kobe. Ia mengaku ngeri melihat kondisi di atas kapal.Profesor Iwata Kentaro adalah ahli penyakit menular dari Universitas Kobe. Ia punya pengalaman menghadapi penyakit Ebola, Kolera hingga SARS.Kondisi di Diamond Princess disebut menakutkan sebab pihak kapal tidak memiliki tenaga profesional untuk menahan lajunya persebaran Virus Corona (COVID-19). Hal itu Iwata lihat sendiri ketika berada di dalam Diamond Princess.”Di dalam Diamond Princess saya begitu takut terkena COVID-19,” ujar Iwata seperti dikutip Rabu (19/2/2020).

2. WNI Positif Virus Corona di Kapal Diamond Princess Berpotensi Bertambah, Jepang Siap Bantu Evakuasi
Tiga WNi yang bekerja di kapal pesiar Diamond Princess dilaporkan positif tertular Virus Corona (COVID-19). Kabar ini disampaikan Kementerian Luar Negeri pada Selasa siang, 18 Februari 2020.Ada total 78 WNI yang bekerja di Diamond Princess sejatinya sedang menyelesaikan masa isolasi yang akan selesai pada 19 Februari. Para WNI itu positif Virus Corona satu hari sebelum masa karantina usai.WNI yang terinfeksi sudah diurus otoritas kesehatan Jepang. Dua di antaranya dibawa ke Rumah Sakit di kota Chiba, sementara Kemlu belum bisa mengkonfirmasi lokasi rumah sakit WNI yang ketiga.Namun, Duta Besar Jepang untuk Indonesia Ishii Masafumi menjelaskan ada potensi bertambahnya jumlah kasus positif WNI yang kena Virus Corona di kapal Diamond Princess. Pasalnya, ada WNI yang masih diuji kesehatannya.Keputusan untuk melakukan karantina di atas kapal pesiar Diamond Princess mendapat kritikan dari profesor di Jepang. Profesor Iwata Kentaro dari Universitas Kobe. Ia mengaku ngeri melihat kondisi di atas kapal.

Baca Juga : Mati Corona Di Prancis Korban Pertama

Profesor Iwata Kentaro adalah ahli penyakit menular dari Universitas Kobe. Ia punya pengalaman menghadapi penyakit Ebola, Kolera hingga SARS.Kondisi di Diamond Princess disebut menakutkan sebab pihak kapal tidak memiliki tenaga profesional untuk menahan lajunya persebaran Virus Corona (COVID-19). Hal itu Iwata lihat sendiri ketika berada di dalam Diamond Princess.”Di dalam Diamond Princess saya begitu takut terkena COVID-19,” ujar Iwata seperti dikutip Rabu (19/2/2020).”Tidak ada zona hijau, tidak ada zona merah, di mana-mana bisa terkena virus dan semua orang tak berhati hati. Tidak ada satu pun personel profesional pengendalian infeksi di dalam kapal itu,” lanjutnya.

Iwata mengungkap itu di sebuah video yang beredar di YouTube. Pernyatan itu dikutip berbagai media, termasuk CNN.Ia masuk ke kapal Diamond Princess bersama Disaster Management Medical Team melalui dukungan Kementerian Ketenagakerjaan di Jepang.Saat melihat fasilitas kesehatan di Diamond Princess, ia pun kaget saat melihat ada petugas medis yang justru tidak memakai peralatan lengkap saat mengurus pasien karena ia sendiri sudah tertular.”Petugas medis tidak melindungi dirinya sendiri,” kata Iwata yang menyebut petugas itu juga sudah tertular. “Ia sudah benar-benar menyerah untuk melindungi dirinya sendiri,” lanjut Iwata yang mengaku masukannya tak didengar birokrat.

Ketika diwawancara media, Iwata berkata karantina di dalam Diamond Princess adalah sebuah kegagalan. Keadaan pasien pun bisa terdampak infeksi sekunder.”(Hal itu) kegagalan besar, sebuah kesalahan,” ujarnya seperti dikutip The Straits Times. “Itu sangatlah mungkin terjadi infeksi sekunder,” ia menjelaskan.Sementara, pemerintah Jepang menyebut langkah yang diambil punya efek positif.”Mayoritas infeksi, kami percaya, terjadi sebelum tanggal ketika karantina dimulai,” ujar Dr Shigeru Omi, mantan pejabat WHO yang kini menjadi penasihat pemerintah.Masa karantina penumpang Diamond Princess berakhir hari Rabu, 19 Februari 2020. Mereka turun secara bertahap dan diantar ke stasiun-stasiun di Yokohama.

Mati Corona Di Prancis Korban Pertama

daftarnegaramiskin.com Pada kesempatan kali ini kami akan memberikan beberapa artikel yang berkaitan tentang pembahasan mengenai Mati Corona Di Prancis Korban Pertama Berikut ini akan kami berikan beberapa ulasan dan pembahasan yang berkaitan mengenai Mati Corona Di Prancis Korban Pertama

Seorang turis Tiongkok meninggal dunia di Prancis setelah tertular Virus Corona baru. Kasus ini menjadi kematian pertama akibat Corona penyakit di luar Asia.Dilaporkan oleh BBC, Sabtu (15/2/2020), korbannya adalah seorang pria berusia 80 tahun dari provinsi Hubei China, menurut Menteri Kesehatan Prancis Agnès Buzyn.”Ia tiba di Prancis pada 16 Januari dan ditempatkan dalam masa karantina di rumah sakit di Paris pada 25 Januari,” katanya.Hanya tiga kasus kematian sebelumnya telah dilaporkan di luar daratan China – di Hong Kong, Filipina dan Jepang.

Namun, lebih dari 1.500 orang telah meninggal karena Virus Corona di China, sebagian besar di Hubei tempat virus itu pertama kali muncul.Selanjutnya 2.641 orang baru dikonfirmasikan terinfeksi, menjadikan total kasus di China menjadi 66.492.Prancis kini telah melaporkan adanya 11 kasus Virus Corona yang dikonfirmasi. Enam orang diantaranya masih berada di rumah sakit.Anak perempuan dari pria yang meninggal itu termasuk juga terinfeksi virus, tetapi dia diyakini sudah mulai pulih.

Di luar daratan Tiongkok, ada lebih dari 500 kasus di 24 negara.Prancis mengumumkan kematian pertama terkait COVID-19 yang terjadi di Eropa. Pernyataan ini dinyatakan oleh Menteri Kesehatan Agnes Buzyn tersebut pada Sabtu (15/2) waktu setempat.”Kondisinya dengan cepat memburuk dan dia berada dalam kondisi kritis selama beberapa hari,” kata Buzyn seperti dikutip dari New York Post pada Minggu (16/2/2020).

Baca Juga : Palestina Tunjukkan Iba Kepada China

Seperti dikutip dari Deutsche Welle, wanita ini merupakan seorang turis Tiongkok berusia 80 tahun. Selain pasien tersebut, sang putri juga dikabarkan menerima perawatan di Bichat Hospital karena COVID-19.Keduanya sudah mendapatkan perawatan sejak 25 Januari lalu. Namun, Buzyn mengatakan kondisi sang putri sudah membaik dan kemungkinan akan diperbolehkan pulang.Dikutip dari France24, pria ini berasal dari provinsi Hubei dan meninggal karena infeksi paru-paru serius akibat COVID-19. Namun, laporan tentang kronologis jatuh sakitnya pasien tersebut kontradiktif.

Berdasarkan pernyataan Buzyn, lansia tersebut tiba di Prancis pada 16 Januari dan dirawat di rumah sakit pada 25 Januari untuk kemudian diisolasi. Sementara itu, media Prancis lain melaporkan bahwa pria ini sudah tiba di Prancis pada 23 Januari lalu.Kepala Unit Penyakit Menular Bichat, Yazdan Yazdanpanah mengatakan bahwa pria ini telah mengunjungi dua rumah sakit namun ditolak untuk tes karena dinyatakan tidak memenuhi definisi seseorang yang terinfeksi. Lansia tersebut akhirnya dinyatakan positif pada 29 Januari.Hingga saat ini, sudah ada tiga kematian terkait COVID-19 lain yang dilaporkan di luar Tiongkok. Tiga kasus tersebut terjadi di Filipina, Hong Kong, dan Jepang. Di Prancis sendiri, terdapat 11 kasus infeksi virus corona.

Palestina Tunjukkan Iba Kepada China

daftarnegaramiskin.com Pada kesempatan kali ini kami akan memberikan beberapa artikel yang berkaitan tentang pembahasan mengenai Palestina Tunjukkan Iba Kepada China Berikut ini akan kami berikan beberapa ulasan dan pembahasan yang berkaitan mengenai Palestina Tunjukkan Iba Kepada China

Warga Palestina menunjukkan solidaritas yang luar biasa terhadap China, di tengah perjuangannya melawan Virus Corona baru.

“Orang-orang di China melakukan upaya yang sangat besar untuk mengalahkan coronavirus dan mencegahnya menyebar hingga ke luar perbatasan,” kata Adnan Samara, Ketua Asosiasi Warga Palestina-China yang berbasis di Ramallah, kepada Xinhua yang dikutip Sabtu (8/2/2020).

Menurut Samara, China telah mengambil langkah-langkah pencegahan dan melakukan tugasnya untuk melawan Virus Corona tersebut. “Tidak ada negara lain di dunia yang melakukan upaya lebih baik dari China,” ujarnya.

Berbicara soal cercaan yang dilakukan oleh beberapa negara terhadap China terkait coronavirus baru, Samara mengatakan bahwa itu tidak akan menodai citra Tiongkok di dunia, terutama di Palestina.

“Warga Palestina yakin bahwa China akan mengalahkan penyakit ini dalam waktu dekat,” tambah Samara.

Selain itu, di media sosial, warga Palestina memuji pemerintah China atas upayanya melawan Virus Corona baru dan mencegah penyebarannya ke negara lain.

Melalui berbagai unggahan dan komentar, mereka menyatakan keyakinannya terhadap kemampuan China untuk mengendalikan wabah yang sedang merebak, seraya menyerukan kepada komunitas internasional untuk bergandengan tangan dengan China.

China telah menunjukkan transparansi yang luar biasa, mengambil langkah-langkah yang belum pernah dilakukan sebelumnya, membagikan semua temuan tentang Virus Corona baru kepada dunia dengan cepat, tulis warganet dalam unggahan dan cuitannya di Twitter.

Mereka juga mengatakan bahwa China telah berkomitmen untuk bekerja sama dengan negara-negara lain dalam mengevakuasi warganya, dan melakukan upaya terbaik untuk melindungi warga asing yang berada di China.

Ahmed Nassar, seorang insinyur yang pernah tinggal di China selama hampir empat tahun dan baru-baru ini kembali ke Palestina, mengatakan dirinya ingin berkunjung ke Negeri Panda secepatnya “untuk menunjukkan solidaritas bagi masyarakat di sana yang luar biasa.”

Baca Juga : Puluhan Kapal Pesiar Tujuan Jepang Positif Corona

Nassar mengkritik “intimidasi media yang disengaja terkait dampak epidemi” di China, seraya mengatakan bahwa hal itu dilakukan hanya untuk “melemahkan perekonomian China.”

Warga Palestina juga menyuarakan dukungannya terhadap sebuah kampanye yang diluncurkan oleh komunitas mereka di China untuk mengumpulkan donasi. Nantinya, uang hasil donasi tersebut akan digunakan untuk membeli masker medis, peralatan medis dan pakaian pelindung untuk para dokter di China, terutama di Wuhan.

Beberapa warga Palestina dan Arab yang tinggal di China mengatakan bahwa di tengah epidemi fatal yang sedang terjadi, seluruh warga China memainkan peran masing-masing secara terorganisasi dan bertanggung jawab. Sikap itu berangkat dari rasa tanggung jawab terhadap diri mereka sendiri, orang lain dan juga bangsanya.

Sementara itu, Duta Besar China untuk Palestina Guo Wei memuji kepemimpinan Palestina atas dukungannya kepada pemerintah serta warga China dalam melawan coronavirus.

Guo mengatakan bahwa sejauh ini belum ada laporan orang yang terinfeksi coronavirus di Palestina, dan China akan terus bekerja sama dengan rakyat Palestina untuk mencegah penyebaran virus tersebut.

Puluhan Kapal Pesiar Tujuan Jepang Positif Corona

daftarnegaramiskin.com Beberapa warga wuhan yang diungsikan ke Jepang menerima dampak yang besar dari virus corona,hingga mencakup ke arah kapal dan perairan.Pada kesempatan kali ini kami akan memberikan beberapa artikel yang berkaitan tentang pembahasan mengenai Puluhan Kapal Pesiar Tujuan Jepang Positif Corona. Berikut ini akan kami berikan beberapa ulasan dan pembahasan yang berkaitan mengenai Puluhan Kapal Pesiar Tujuan Jepang Positif Corona

Sejumlah 10 penumpang kapal pesiar The Diamond Princess teridentifikasi positif virus corona. Kapal pesiar yang berlabuh di Yokomaha, Jepang ini mengangkut lebih dari 3700 penumpang.

Setelah teridentifikasi terdapat penumpang yang terkena virus corona, seluruh penumpang dan awak kapal langsung dikarantina.Dikutip dari Stuff, Kamis (6/2/2020), petugas kesehatan Jepang telah menguji puluhan orang. Dari 31 orang, diketahui 10 di antaranya dikonfirmasi telah terinfeksi virus corona. Semua penumpang yang terinfeksi telah dirawat di rumah sakit.Saat The Diamond Princess berlabuh sementara di Hong Kong pada 25 Januari 2020 lalu untuk mengunjungi rumah sakit setempat, seorang penumpang asal Hong Kong didiagnosis menderita virus corona.

“Saat berada di kapal ia tidak mengunjungi pusat medis kapal untuk melaporkan gejala atau penyakit. Rumah sakit melaporkan dia dalam kondisi stabil dan anggota keluarga yang bepergian bersamanya pun tetap bebas dari gejala,” bunyi keterangan menurut siaran pers yang diterima Stuff, Selasa, 4 Februari 2020.Pelayaran selama 14 hari yang dimulai pada 20 Januari dari Yokomaha ini dijadwalkan akan kembali pada Selasa, 4 Februari 2020. Namun karena adanya kasus virus corona, pendaratan terpaksa ditunda selama 24 jam untuk memastikan tim medis memeriksa sebanyak 2666 tamu dan 1045 awak kapal.Gejala umum dari virus corona sendiri berupa demam, batuk, sesak napas, dan kesulitan bernafas. Para ahli tidak yakin apakah virus dapat menular sebelum atau setelah gejala tersebut muncul.

Jika gejala memburuk, hal tersebut bisa menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, hingga kematian. Virus ini disinyalir dapat menyebar dari hewan ke manusia.Bisa pula melalui udara saat orang batuk, bersin, serta melalui kontak dekat dengan orang yang terinfeksi atau benda yang membawa virus. Para ahli masih mencari tahu berapa lama orang yang terinfeksi itu dapat menularkan virusnya.Virus yang bermula di Wuhan tersebut pada Selasa, 4 Februari 2020 telah menginfeksi lebih dari 20 ribu orang dan menewaskan lebih dari 400 orang. Diketahui, kebanyakan korban yang tewas ialah berasal dari Tiongkok.”Hari ini mereka akan dibawa ke rumah sakit di sejumlah prefektur, dan kami akan bersiap untuk itu,” tambahnya lagi.

Baca Juga : Kamboja Dan Bantuan Dari China Kembali

Dikutip dari BBC, Jumat (7/2/2020), dua puluh penumpang lainnya, yang sudah dinyatakan positif terinfeksi lebih awal, telah dibawa ke rumah sakit ubntuk menerima perawatan.Pemeriksaan terkait virus tersebut bermula ketika seorang pria asal Hong Kong berusia 80 tahun merasakan gejala penyakit.Pria tersebut mulai ikut dalam perjalanan kapal di Yokohama pada 20 Januari 2020 dan meninggalkan kapal di Hong Kong pada 25 Januari.Kapal The Diamond Princess mengangkut sekitar 3,700 orang dan kini seluruhnya dikarantina di Yokohama selama paling tidak dua pekan.

Kasus terbaru yang ditemukan di kapal Diamond Princess menjadikan jumlah kasus di Jepang menjadi 86, angka terbesar setelah China.Salah seorang penumpang bernama David Abel, mengatakan kepada BBC “Menikmati perjalanan di cruise yang megah, ketika kami tiba di Okinawa, kami harus menjalani proses karantina dan sejak itu semua menjadi drop.”Ia mengatakan bahwa para penumpang diberi tahu oleh kapten untuk tetap berada dalam ruangan mereka masing-masing dan tidak bisa berjalan keluar.

Kamboja Dan Bantuan Dari China Kembali

daftarnegaramiskin.com Pada kesempatan kali ini kami akan memberikan beberapa artikel yang berkaitan tentang pembahasan mengenai Kamboja Dan Bantuan Dari China Kembali. Berikut ini akan kami berikan beberapa ulasan dan pembahasan yang berkaitan mengenai Kamboja Dan Bantuan Dari China Kembali

Virus Corona yang kini tengah merebak membuat banyak warga dunia khawatir. Namun, hal itu tidak membuat rencana Perdana Menteri Kamboja Hun Sen berkunjung ke China menjadi tertunda.Ia dijadwalkan akan bertemu dengan Presiden Xi Jinping dan Perdana Menteri Li Keqiang di Beijing pada Rabu 5 Februari 2020.Menurut laporan South China Morning Post, Rabu (5/2/2020), Hun Sen akan menjadi pemimpin asing pertama yang berkunjung sejak meluasnya Virus Corona mematikan tersebut.Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying telah mengkonfirmasi perjalanan Hun Sen ke Beijing.Pada hari Selasa, Hun Sen mengatakan ia ingin mengunjungi 27 siswa Kamboja yang terdampar di Wuhan, tetapi kemudian China mengatakan kunjungan ke Wuhan dirasa tidak memungkinkan untuk saat ini dan menawarkan untuk menjadi menjamunya kedatangannya di Beijing.

“Kami sepenuhnya memahami keprihatinan Perdana Menteri Hun Sen tentang kondisi para siswa,” kata Hua dalam sebuah pernyataan.“Namun, karena upaya untuk mencegah penyebaran wabah menjadi kekuatan penuh saat ini di Wuhan, dan dalam waktu yang singkat, tidak mudah untuk mengatur keberangkatan ke Wuhan. Tiongkok sangat memerhatikan keselamatan dan kesehatan para siswa Kamboja.”Hun Sen menuai kritik media lokal karena tidak mengevakuasi warga Kamboja dari Wuhan.

Baca Juga : Filipina Dan Korona Yang Semakin Dekat

Pada pekan lalu, Hun Sen mendesak orang untuk tetap tenang. Dia juga mengancam bahwa wartawan atau pejabat yang terlihat mengenakan masker akan diusir dari Phnom Penh, ibu kota Kamboja.”Perdana menteri saja tidak mengenakan masker, jadi mengapa Anda harus mengenakan masker di sini?” katanya dalam pidato yang disiarkan televisi.Kini sudah ada satu kasus positif Virus Corona yang dikonfirmasi di Kamboja.

Filipina Dan Korona Yang Semakin Dekat

daftarnegaramiskin.com Pada kesempatan kali ini kami akan memberikan beberapa artikel yang berkaitan tentang pembahasan mengenai Filipina Dan Korona Yang Semakin Dekat. Berikut ini akan kami berikan beberapa ulasan dan pembahasan yang berkaitan mengenai Filipina Dan Korona Yang Semakin Dekat

Filipina melaporkan seorang pasien virus corona meninggal dunia. Ini merupakan kematian pertama terkait infeksi novel coronavirus yang terjadi di luar Tiongkok.Dilaporkan South China Morning Post, dikutip Minggu (2/2/2020), pasien adalah pria warga negara Tiongkok berusia 44 tahun. Dia dinyatakan meninggal pada 1 Februari.

Pria ini tiba di Filipina dari Wuhan lewat Hong Kong pada 21 Januari lalu. Dia datang bersama seorang wanita Tiongkok berusia 38 tahun. Departemen kesehatan setempat mengungkapkan pria ini mengalami pneumonia dan dibawa ke sebuah rumah sakit di Manila.”Ini merupakan laporan kematian pertama di luar Tiongkok,” kata Rabindra Abeyasinghe, perwakilan World Health Organization di Filipina.”Namun, kita harus ingat bahwa ini bukan kasus yang didapat secara lokal. Pasien berasal dari pusat penyebaran ini,” kata Abeyasinghe seperti dikutip dari Aljazeera.Menteri Kesehatan Filipina Francisco Duque mengatakan selama dirawat, pasien tersebut mengalami pneumonia berat. Dia sempat menunjukkan kondisi stabil beberapa saat sebelum meninggal.

“Namun kondisinya menurun dalam 24 jam terakhir yang mengakibatkan kematiannya,” kata Duque. Sementara, wanita yang datang bersama pria ini berada dalam kondisi stabil dalam perawatan di rumah sakit.Hingga Minggu, 2 Februari 2020 pukul 12.44, peta persebaran 2019-nCoV yang dibuat Johns Hopkins University mencatat ada 14.561 pasien virus corona yang terkonfirmasi. Sementara, 305 meninggal dunia dan 340 dinyatakan sembuh.Departemen Kesehatan (DOH) Filipina mengumumkan kematian pertama pasien yang positif Virus Corona. Kematian ini merupakan yang pertama terjadi di luar China.

Baca Juga : Pengungsi Korea Utara Tersesat Di Neraka Wuhan

DOH mengatakan, seorang pria berusia 44 tahun yang dirawat di Rumah Sakit San Lazaro pada 25 Januari, meninggal dunia pada Sabtu 1 Februari 2020. Dia adalah pasien Virus Corona terkonfirmasi pertama di Filipina.”Selama pasien masuk, dia menderita pneumonia parah. Dalam beberapa hari terakhir, pasien stabil dan menunjukkan tanda-tanda perbaikan. Namun, kondisi pasien memburuk dalam 24 jam terakhir yang mengakibatkan kematiannya,” ungkap Sekretaris DOH Francisco Duque III, seperti dilansir cnnphilippines, Minggu (2/2/2020).

DOH mengatakan, mereka sekarang bekerja dengan kedutaan besar China dan akan mengkremasi jasad lelaki itu.Meskipun ini adalah kematian pertama yang dikonfirmasi karena coronavirus baru di luar China, Organisasi Kesehatan Dunia di Filipina mengatakan ini bukan kasus yang diperoleh secara lokal.

Pengungsi Korea Utara Tersesat Di Neraka Wuhan

daftarnegaratermiskin.com Pada kesempatan kali ini kami akan memberikan beberapa artikel yang berkaitan tentang pembahasan mengenai Pengungsi Korea Utara Tersesat Di Neraka Wuhan. Berikut ini akan kami berikan beberapa ulasan dan pembahasan yang berkaitan mengenai Pengungsi Korea Utara Tersesat Di Neraka Wuhan

Pesawat carteran kedua Korea Selatan yang membawa 333 warganya dari Kota Wuhan di China tiba di Seoul pada hari Sabtu. Menyelesaikan misi evakuasi untuk membawa pulang sekitar 700 warga negara dari pusat Virus Corona yang mematikan.Korean Herald yang dikutip Sabtu (1/2/2020) melaporkan bahwa pesawat Korean Air mendarat di Bandara Internasional Gimpo di bagian barat Seoul sekitar pukul 08.15 pagi, sehari setelah penerbangan evakuasi pertama membawa pulang 368 warga dari pusat wabah Virus Corona Wuhan.

Meskipun mereka menjalani pemeriksaan karantina di bandara di Wuhan, harus tetap menjalani serangkaian screening pada saat kedatangan dan kemudian menuju tempat penampungan karantina darurat di Asan. Lokasinya sekitar 90 kilometer selatan Seoul, tempat mereka akan tinggal setidaknya selama dua pekan.Para warga yang dievakuasi ini, termasuk orang yang ketinggalan penerbangan evakuasi pertama karena tanda-tanda demam. Selanjutnya, mereka dikategorikan tidak memiliki gejala dan diberi persetujuan untuk naik penerbangan kedua.Tujuh dari mereka menunjukkan beberapa gejala terinfeksi Virus Corona baru dan dikirim ke rumah sakit pemerintah untuk pemeriksaan dan perawatan tambahan.Seorang warga Korea Selatan, yang diterbangkan dari Kota Wuhan dengan positif Virus Corona dilaporkan menuju fasilitas karantina di Korea Selatan pada 1 Februari 2020.Pada hari Sabtu, Korea Selatan melaporkan kasus Virus Corona baru yang dikonfirmasi, sehingga jumlah totalnya menjadi 12.

Sejak virus pertama kali muncul di Wuhan pada bulan Desember, jumlah kematian di China saja telah meningkat menjadi 259, menurut laporan AFP mengutip data dari Komisi Kesehatan Nasional China. Dengan jumlah infeksi di mencapai 11.791.Sebelumnya pada hari Kamis, Organisasi Kesehatan Dunia mendeklarasikan wabah itu sebagai keadaan darurat global. Amerika Serikat kemudian menerapkan melarang semua perjalanan ke negara itu bagi pengunjung yang pernah ke China.Di Asan dan Jincheon, di mana orang-orang tengah dikarantina, warga awalnya menyatakan marah atas keputusan pemerintah untuk menggunakan fasilitas mereka. Namun mereka kemudian mengalah.Presiden Korea Selatan Moon Jae-in pada hari Jumat menyatakan rasa terima kasihnya di Twitter.

Baca Juga : Fakta Amerika Tengah

Penutupan akses transportasi yang luas oleh pihak berwenang di China diberlakukan untuk menahan wabah Virus Corona. Namun, menurut dua sumber yang membantu mengatur perjalanan pembelot warga Korea Utara, hal ini akan mempersulit akses perjalanan bagi para pengungsi.Dalam menangani Virus Corona, pihak berwenang di China telah menerapkan penutupan (dari seorang Pejabat Organisasi Kesehatan Dunia) yang dikatakan belum pernah terjadi sebelumnya.China dikabarkan telah menutup jaringan transportasi umum, juga adanya pembatasan akses ke jalan raya, hingga pemeriksaan dokumen identitas beserta pemeriksaan suhu yang ketat, yang secara efektif menempatkan puluhan juta orang dikarantina di sekitar Provinsi Hubei, tempat wabah Virus Corona dimulai.

Penutupan itu dikabarkan menghalangi jalan utama yang dilintasi oleh warga Korea Utara, yang membuat puluhan pengungsi terpaksa untuk menghentikan perjalanan mereka, dan membuat mereka berisiko untuk kembali ke negara asal dengan hukuman tertentu, seperti dikutip dari VOA, Kamis, (6/2/2020).Sebagian besar pengungsi Korea Utara melewati perjalanan mereka dengan turun melalui China hingga kemudian ke negara-negara di Asia Tenggara, termasuk Laos dan Thailand, sebelum berakhir di Korea Selatan.Perjalanan para pengungsi bisa memakan waktu berbulan-bulan (atau lebih lama) dengan ribuan kilometer yang dilintasi. Perjalanan ini juga sering melibatkan pendakian melewati gunung dengan berjalan kaki, hingga perahu kecil yang digunakan untuk mendaki sungai.

Risiko perjalanan ke China dikatakan cukup besar, dengan adanya penggunaan dokumen identitas palsu yang terpaksa digunakan oleh pengungsi Korea Utara, menurut seorang broker yang berbasis di Seoul, yang membelot ke Korea Selatan pada tahun 2004.Ada sekitar 40 warga Korea Utara yang diperkirakan terjebak di berbagai wilayah di China dan tidak dapat bergerak maju karena penutupan, menurut Kim Seung-eun, seorang pastor di Seoul’s Caleb Mission Church, yang juga membantu para pengungsi melarikan diri.Beberapa kelompok hak asasi manusia (Rights Groups) memperkirakan ada puluhan ribu warga Korea Utara yang berada di berbagai tahap transit melalui China atau telah memutuskan untuk menetap di sana secara ilegal.

Pastor Kim memperingatkan, para pengungsi Korea Utara bisa dalam bahaya jika penutupan di China (karena wabah Virus Corona) meluas hingga melibati inspeksi rumah.Pada awal pekan ini, Pastor Kim juga mendengar bahwa Korea Utara berhenti untuk meminta para pengungsi mereka dipulangkan dari China, dengan kekhawatiran kedatangan mereka yang dapat membawa virus, katanya kepada VOA’s Korea Service.Hingga saat ini, belum ada kabar mengenai apa yang akan terjadi pada para pengungsi Korea Utara yang ditemukan oleh pihak berwenang di China selama penutupan.