Kapal Pesiar Diamond Princess Dari Jepang

daftarnegaramiskin.com Pada kesempatan kali ini kami akan memberikan beberapa artikel yang berkaitan tentang pembahasan mengenai Kapal Pesiar Diamond Princess Dari jepang. Berikut ini akan kami berikan beberapa ulasan dan pembahasan yang berkaitan mengenai Kapal Pesiar Diamond Princess Dari jepang

Satu per satu penumpang mulai meninggalkan kapal pesiar Diamond Princess, yang telah dikarantina selama dua minggu akibat Virus Corona (COVID-19) sejak 3 Februari 2020. Selepas meninggalkan kapal, sejumlah di antaranya memuat pengalaman karantinanya di Twitter.Dalam unggahannya, mereka menyebutkan diberi formulir pemeriksaan kesehatan yang menanyakan tanda-tanda sakit kepala, demam, atau batuk.

Penumpang yang dinyatakan negatif Virus Corona dan tidak menunjukkan gejala penyakit apapun tetap menjalani pemeriksaan suhu tubuh sebelum meninggalkan kapal, seperti dikutip dari DW Indonesia, Rabu (19/2/2020).Setidaknya ada 542 orang yang terinfeksi COVID-19 dari total 3.711 penumpang di kapal pesiar tersebut. Angka ini menjadikan kapal Diamond Princess sebagai tempat infeksi terbesar yang terjadi di luar China. Beberapa pihak sebelumnya mengkritik dan mengatakan bahwa kapal itu adalah inkubator yang sempurna untuk penyebaran virus.Kantor berita Jepang, Kyodo News melaporkan bahwa sekitar 500 orang lanjut usia (lansia) akan diperbolehkan turun lebih dulu.Otoritas Jepang mengatakan proses penurunan penumpang bisa mencapai hingga tiga hari, karena mengevakuasi sekitar 2.000 ribu penumpang lainnya tidak mudah. Terlebih ketika ada satu penumpang yang sebelumnya meninggalkan kapal Diamond Princess dan dinyatakan terinfeksi Virus Corona di Hong Kong.

Tentara Jepang ikut membantu proses penurunan penumpang kapal, terutama bagi mereka yang sudah tua dan menggunakan kursi roda. Penumpang yang turun dari kapal langsung melanjutkan perjalanan menggunakan taksi atau bus.‘‘Saya agak khawatir jika saya diperbolehkan turun dari kapal, tapi secara fisik semakin lama semakin sulit,‘‘ ujar seorang pria berusia 77 tahun yang diperbolehkan turun kapal bersama istrinya, kepada Kyodo News.Keputusan untuk melakukan karantina di atas kapal pesiar Diamond Princess mendapat kritikan dari profesor di Jepang. Profesor Iwata Kentaro dari Universitas Kobe. Ia mengaku ngeri melihat kondisi di atas kapal.

Kondisi di Diamond Princess disebut menakutkan sebab pihak kapal tidak memiliki tenaga profesional untuk menahan lajunya persebaran Virus Corona (COVID-19). Hal itu Iwata lihat sendiri ketika berada di dalam Diamond Princess.Informasi pengakuan professor Jepang soal Kapal Diamond Princess ini menjadi yang paling populer di kanal GlobalArtikel berikut yang tak kalah menarik yaitu informasi terkait adanya potensi bertambahnya WNI yang positif Virus Corona di Kapal Pesiar Diamond Princess, di mana Jepang siap membantu evakuasi.Namun, Duta Besar Jepang untuk Indonesia Ishii Masafumi menjelaskan ada potensi bertambahnya jumlah kasus positif WNI yang kena Virus Corona di kapal Diamond Princess. Pasalnya, ada WNI yang masih diuji kesehatannya.Berita terakhir yang tak kalah pentingnya yaitu informasi mengenai 5 figur terkenal dunia yang meninggal akibat serangan jantung, selain Ashraf Sinclair, suami dari Bunga Citra Lestari yang meninggal pada 18 Februari 2020 karena serangan jantung.

Simak berikut ketiga artikel dalam Top 3 kanal Global Liputan6.com edisi Kamis (20/2/2020):
1. Pengakuan Professor Jepang Soal Kapal Diamond Princess: Di Sana Mengerikan
Keputusan untuk melakukan karantina di atas kapal pesiar Diamond Princess mendapat kritikan dari profesor di Jepang. Profesor Iwata Kentaro dari Universitas Kobe. Ia mengaku ngeri melihat kondisi di atas kapal.Profesor Iwata Kentaro adalah ahli penyakit menular dari Universitas Kobe. Ia punya pengalaman menghadapi penyakit Ebola, Kolera hingga SARS.Kondisi di Diamond Princess disebut menakutkan sebab pihak kapal tidak memiliki tenaga profesional untuk menahan lajunya persebaran Virus Corona (COVID-19). Hal itu Iwata lihat sendiri ketika berada di dalam Diamond Princess.”Di dalam Diamond Princess saya begitu takut terkena COVID-19,” ujar Iwata seperti dikutip Rabu (19/2/2020).

2. WNI Positif Virus Corona di Kapal Diamond Princess Berpotensi Bertambah, Jepang Siap Bantu Evakuasi
Tiga WNi yang bekerja di kapal pesiar Diamond Princess dilaporkan positif tertular Virus Corona (COVID-19). Kabar ini disampaikan Kementerian Luar Negeri pada Selasa siang, 18 Februari 2020.Ada total 78 WNI yang bekerja di Diamond Princess sejatinya sedang menyelesaikan masa isolasi yang akan selesai pada 19 Februari. Para WNI itu positif Virus Corona satu hari sebelum masa karantina usai.WNI yang terinfeksi sudah diurus otoritas kesehatan Jepang. Dua di antaranya dibawa ke Rumah Sakit di kota Chiba, sementara Kemlu belum bisa mengkonfirmasi lokasi rumah sakit WNI yang ketiga.Namun, Duta Besar Jepang untuk Indonesia Ishii Masafumi menjelaskan ada potensi bertambahnya jumlah kasus positif WNI yang kena Virus Corona di kapal Diamond Princess. Pasalnya, ada WNI yang masih diuji kesehatannya.Keputusan untuk melakukan karantina di atas kapal pesiar Diamond Princess mendapat kritikan dari profesor di Jepang. Profesor Iwata Kentaro dari Universitas Kobe. Ia mengaku ngeri melihat kondisi di atas kapal.

Baca Juga : Mati Corona Di Prancis Korban Pertama

Profesor Iwata Kentaro adalah ahli penyakit menular dari Universitas Kobe. Ia punya pengalaman menghadapi penyakit Ebola, Kolera hingga SARS.Kondisi di Diamond Princess disebut menakutkan sebab pihak kapal tidak memiliki tenaga profesional untuk menahan lajunya persebaran Virus Corona (COVID-19). Hal itu Iwata lihat sendiri ketika berada di dalam Diamond Princess.”Di dalam Diamond Princess saya begitu takut terkena COVID-19,” ujar Iwata seperti dikutip Rabu (19/2/2020).”Tidak ada zona hijau, tidak ada zona merah, di mana-mana bisa terkena virus dan semua orang tak berhati hati. Tidak ada satu pun personel profesional pengendalian infeksi di dalam kapal itu,” lanjutnya.

Iwata mengungkap itu di sebuah video yang beredar di YouTube. Pernyatan itu dikutip berbagai media, termasuk CNN.Ia masuk ke kapal Diamond Princess bersama Disaster Management Medical Team melalui dukungan Kementerian Ketenagakerjaan di Jepang.Saat melihat fasilitas kesehatan di Diamond Princess, ia pun kaget saat melihat ada petugas medis yang justru tidak memakai peralatan lengkap saat mengurus pasien karena ia sendiri sudah tertular.”Petugas medis tidak melindungi dirinya sendiri,” kata Iwata yang menyebut petugas itu juga sudah tertular. “Ia sudah benar-benar menyerah untuk melindungi dirinya sendiri,” lanjut Iwata yang mengaku masukannya tak didengar birokrat.

Ketika diwawancara media, Iwata berkata karantina di dalam Diamond Princess adalah sebuah kegagalan. Keadaan pasien pun bisa terdampak infeksi sekunder.”(Hal itu) kegagalan besar, sebuah kesalahan,” ujarnya seperti dikutip The Straits Times. “Itu sangatlah mungkin terjadi infeksi sekunder,” ia menjelaskan.Sementara, pemerintah Jepang menyebut langkah yang diambil punya efek positif.”Mayoritas infeksi, kami percaya, terjadi sebelum tanggal ketika karantina dimulai,” ujar Dr Shigeru Omi, mantan pejabat WHO yang kini menjadi penasihat pemerintah.Masa karantina penumpang Diamond Princess berakhir hari Rabu, 19 Februari 2020. Mereka turun secara bertahap dan diantar ke stasiun-stasiun di Yokohama.