Negara Miskin Terancam Kekurangan Vaksin

Negara Miskin Terancam Kekurangan Vaksin

Negara Miskin Terancam Kekurangan Vaksin – Berikutnya kami akan memberi artikel terpercaya yang sudah kami ringkas dan buat seringan mungkin, agar bisa dibaca oleh segala kalangan,berikut negara miskin yang terancam kekurangan vaksin Covid-19.

Bukan rahasia lagi di saat kandidat-kandidat vaksin virus corona (COVID-19) semakin banyak bermunculan, semakin banyak juga negara yang menandatangani kesepakatan pembelian dengan perusahaan-perusahaan produsen vaksin.

Menurut People’s Vaccine Alliance dalam laporan barunya yang rilis pada 9 Desember 2020, lebih dari 50 persen dari semua kandidat vaksin yang paling menjanjikan sejauh ini telah dibeli negara-negara kaya.

Aliansi ini terdiri dari berbagai organisasi, termasuk Amnesty International, Frontline AIDS, Global Justice Now dan Oxfam. Laporan mereka menggunakan data yang dikumpulkan oleh perusahaan analisis dan informasi sains Airfinity, yang menganalisis kesepakatan yang dilakukan antara negara dan delapan kandidat vaksin COVID-19 terkemuka saat ini.

1. Ada 67 negara berpenghasilan rendah terancam tidak dapat cukup vaksin

Menurut data yang sudah diperbarui, sebanyak 67 negara berpenghasilan rendah dan menengah ke bawah tidak mendapatkan pasokan vaksin yang cukup. “Lima dari 67 negara itu, yaitu Kenya, Myanmar, Nigeria, Pakistan dan Ukraina, telah melaporkan hampir 1,5 juta kasus di antara mereka,” kata laporan itu.

Menanggapi laporan ini, Anna Marriott, Manajer Kebijakan Kesehatan Oxfam, mengatakan bahwa vaksin seharusnya diberikan secara adil kepada setiap orang.

“Tidak seorang pun boleh dihalangi dari mendapatkan vaksin penyelamat hidup hanya karena negara tempat mereka tinggal atau jumlah uang yang ada di kantong mereka. Tetapi kecuali ada sesuatu yang berubah secara dramatis, miliaran orang di seluruh dunia tidak akan menerima vaksin yang aman dan efektif untuk COVID-19 untuk tahun-tahun mendatang,” paparnya.

2. Kanada jadi negara yang beli vaksin paling banyak

Laporan itu menyebut hal itu terjadi karena negara-negara kaya yang mewakili hanya 14 persen dari populasi dunia telah membeli 53 persen dari semua kandidat vaksin yang paling menjanjikan sejauh ini.

Kanada menduduki peringkat teratas negara yang paling banyak membeli vaksin. Di mana jumlahnya akan cukup untuk memvaksinasi setiap orang Kanada sebanyak lima kali. Selain Kanada, negara-negara kaya itu termasuk Uni Eropa, Amerika Serikat, Inggris, Jepang, Swiss, Australia, Hong Kong, Macau, Selandia Baru, Israel, dan Kuwait, menurut Al-Jazeera.

Baca Juga:Negara Miskin Dinilai Lebih Tahan Corona

3. Kandidat vaksin yang menjanjikan

Dalam laporan itu disebutkan ada 8 kandidat vaksin terkemuka yang sudah memasuki Fase 3 yang telah melakukan kesepakatan substansial dengan negara-negara di seluruh dunia.

Salah satunya adalah vaksin Pfizer/BioNTech, yang telah menerima persetujuan di Inggris dan vaksinasinya akan dimulai minggu ini. Vaksin ini juga kemungkinan akan menerima persetujuan dari negara lain termasuk Amerika Serikat (AS) dalam beberapa hari mendatang.

Dua vaksin potensial lainnya, dari Moderna dan Oxford yang bekerja sama dengan AstraZeneca diharapkan untuk diserahkan atau sedang menunggu persetujuan regulasi. Vaksin Rusia, Sputnik, telah mengumumkan hasil uji coba positif dan empat kandidat lainnya sedang dalam uji klinis fase 3, jelas laporan itu.

“Sejauh ini, semua dosis Moderna dan 96 persen Pfizer/BioNTech telah diakuisisi oleh negara-negara kaya. Sebaliknya, Oxford/AstraZeneca telah berjanji untuk memberikan 64 persen dosisnya kepada orang-orang di negara berkembang,” jelas laporan itu.…

Fakta Negara Miskin yang Seharusnya Bisa Kaya

Fakta Negara Miskin yang Seharusnya Bisa Kaya

Daftarnegaramiskin.com – Pada akhir tahun 2015, Global Finance Magazine merilis daftar negara paling kaya dan paling miskin di dunia. Daftar ini akan menunjukkan negara mana saja yang kuat secara finansial, dan sangat lemah hingga negaranya selalu dirundung masalah. Kelaparan, minimnya pendidikan, dan kesehatan adalah masalah utama yang membuat mereka semakin terpuruk.

Sebenarnya negara-negara ini sangat kaya akan sumber daya alam. Jika sumber daya alam itu dikelola dengan baik, negara ini bisa jadi kaya raya. Sayangnya negara ini tak bisa mengolah, atau dikuasai oleh pihak asing seperti Freeport yang menguasai tambang emas di Indonesia. Inilah negara miskin yang harusnya bisa jadi kaya.

1. Republik Kongo

Republik Kongo atau yang lebih gampang disebut dengan Kongo adalah negara yang paling miskin di dunia. Berdasarkan data dari Global Finance Magazine, negeri hanya memiliki GDP per kapita $754. Jumlah ini termasuk sangat rendah mengingat negeri lain seperti Qatar bisa menghasilkan GDP per kapita hingga $146.001 atau Singapura yang mencapai $84.821.

Republik Kongo sebenarnya memiliki cadangan tambang yang sangat banyak. Bila ditaksir nilainya bisa mencapai $24 triliun. Sumber kekayaan ini berupa cadangan tambang coltan dan juga kobalt yang termasuk tertinggi di dunia. Selain dua tambang utama di atas, Republik Kongo juga memiliki tambang emas, berlian, tembaga, dan minyak. Sayangnya pengolahan tambang ini tak bisa dilakukan dengan baik. Pertama karena tak banyak ahli di negeri ini, terkahir karena banyaknya konflik hingga daerah tambang tak bisa dimanfaatkan dengan baik.

2. Liberia

Pada tahun 2015 Liberia memiliki nilai GDP per kapita mencapai $934 saja. Akibat rendahnya GDP ini, Liberia harus rela berada di jajaran atas negara paling miskin di dunia. Padahal negeri ini memiliki banyak sekali sumber daya alam yang sangat berharga. Emas dan permata adalah produk unggulan yang sebenarnya bisa menyokong GDP Liberia secara keseluruhan, namun beberapa masalah seperti konflik menutup kemungkinan itu.

Pada tahun 1970-an Liberia mulai menambang emas secara masif hingga menyokong 25% GDP negara. Sayangnya konflik berkepanjangan membuat produksi nyaris mendekati nol. Selanjutnya sebanyak 155.000 karat berlian dicuri oleh para penambang asing dari negara tetangga. Akibatnya penduduk tak bisa menikmati kekayaan alamnya secara menyeluruh. Oh ya, di Liberia juga ditemukan barang tambang lain seperti besi, bauksit, beril, fosfat, pasir silika, nikel, seng, dan uranium.

3. Madagaskar

Madagaskar adalah sebuah negara miskin yang setiap tahun hanya memiliki sekitar $1.491 GDP per kapita. Jumlah itu masih kalah jauh dengan beberapa negara Afrika lain seperti Kamerun yang berada di angka $3.116 pada tahun 2015. Madagaskar adalah sebuah pulau yang lumayan terpencil namun menyimpan banyak sekali cadangan mineral dunia yang sebagian besar belum dieksplorasi.

Baca Juga : Beberapa Negara Ini Peringkat Satu untuk Hal yang Buruk

Pada awal 2000-an industri pertambangan di negeri ini mulai bangkit. Namun adanya kudeta tahun 2009 membuat usaha ini semakin anjlok. Madagaskar sebenarnya memiliki beberapa komoditas unggulan seperti titanium, emas, perak, besi, nikel, kobalt hingga batu mahal seperti rubi, safir, zamrud, akuamarin, beril, topaz, dan masih banyak lagi. Sayangnya pengolahan yang kurang baik membuat sumber daya alam melimpah ini tak termanfaatkan dengan baik.

4. Afganistan

Di kawasan Asia, Afganistan dikenal sebagai salah satu negara paling miskin. Terlebih lagi konflik di negeri ini seperti tidak ada habisnya. Pada tahun 2015 ini, Afganistan masuk jajaran negara termiskin lagi di dunia dengan GDP per kapita mencapai $2.051 saja. Rendahnya GDP negeri ini dipicu karena maraknya konflik dan pengolahan sumber daya alamnya yang tak dilakukan secara maksimal.

Sebenarnya Afganistan adalah negara yang kaya akan hasil tambang. Bahkan diperkirakan nilainya mencapai $1 triliun. Barang tambang yang paling menjanjikan di negeri ini berupa 60 miliar ton tembaga, 2,2 miliar ton emas, dan yang paling fantastis lagi adalah 1,4 miliar barang tambang langka seperti lanthanum, cerium, dan neodimium. Jika saja penambangan ini bisa dilakukan dengan maksimal, Afganistan tak akan seterpuruk seperti sekarang.

5. Nepal

Nepal adalah negara kecil yang terletak di dekat India dan Tibet. Pada tahu 2015 ini mereka hanya memiliki sekitar $2.516 GDP per kapita. Termasuk jumlah yang sangat rendah jika dibandingkan dengan India yang secara ekonomi sangat kuat. Nepal sebenarnya adalah negara tambang yang sangat kaya. Namun pengolahan yang buruk dan campur tangan asing membuat pemasukan negeri ini semakin menipis.

Nepal menghasilkan banyak sekali batuan berharga seperti rubi dan safir. Sayangnya orang lokal justru menambang dan menghancurkan lokasi itu dengan tidak bertanggung jawab. Selanjutnya ada garnet, akuamarin, dan kristal quartz. Untuk tambang metal, Nepal memiliki besi, tembaga, kobalt, emas, perak, dan uranium. Barang tambang ini sebagian besar masih tersimpan dan belum dieksplor dengan sangat baik.…